Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Kebudayaan berasal
dari bahasa Sansekerta yang berarti budi atau akal. Kebudayaan adalah hasil
dari cipta, rasa dan karsa manusia.

Keanekaragaman
1.
Religi/Keagamaan
Upacara adat tiap suku bangsa di
negara kita berbeda, termasuk upacara perkawinan, kematian, dan kelahiran yang dimilikinya.
Di Bali ada upacara pembakaran mayat. Di daerah Toraja, Sulawesi Selatan ada
juga upacara bagi orang yang telah meninggal, di arak ke tempat pemakamannya
yang terletak di goa-goa di lereng gunung. Di daerah-daerah lain juga terdapat
upacara menurut adat istiadat dan corak budaya setempat. Upacara-upacara adat
sering menggunakan simbol-simbol adat, tari-tarian, dan bahasa daerah setempat
sehingga menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Umpamanya, Suku
Tengger di Jawa Timur terbiasa melakukan upacara Kasadha. Upacara tersebut juga
disaksikan oleh wisatawan.
2.
Kesenian Daerah
Beberapa kesenian daerah misalnya dalam bentuk
pertunjukan rakyat, lagu daerah, tarian daerah, dan alat musik tradisional
merupakan bagian dari kesenian daerah yang dapat memperkaya budaya Indonesia.
a.
Pertunjukan Rakyat
Di
Indonesia, pertunjukan seringkali dikaitkan dengan pelaksanaan upacara. Seni
pertunjukan di Indonesia memiliki ciri khas di setiap daerah dan merupakan
sebuah bentuk ungkapan budaya. Ketoprak dari Jawa Tengah, Ludruk dari Jawa
Timur, Topeng Cirebon dari Jawa Barat, Lenong Betawi dari DKI
Jakarta, Makyong dari Kepulauan Riau, Inong Rampak dari Aceh.
b.
Lagu Daerah
Setiap
daerah di Indonesia memiliki lagu-lagu daerah, diantaranya:
·
Aceh (NAD): Bungong Jeumpa, Piso Surit
·
Sumatra Utara: Anju Ahu, Mariam Tomong
·
Sumatra Barat: Ayam Den Lapeh, Kampuang Nan Jauh Di
Mato
·
Sumatra Selatan: Dek Sangke
·
Jambi: Injit-injit Semut
·
Bengkulu: Lalan Belek
·
Jawa Barat: Cing Cangkeling, Manuk Dadali
·
DKI Jakarta: Jali-jali, Kicir-kicir
·
Jawa Tengah: Gambang Suling, Gundul Pacul
·
Jawa Timur: Keraban Sape, Tandu Majeng
·
Bali: Mejangeran, Putri Ayu
·
Sulawesi Utara: Esa Mokan, O Ina Ni Keke
·
Sulawesi Selatan: Pakarena
·
Sulawesi Tengah: Tondok Kadindangku
·
Kalimantan Selatan: Paris Berantai
·
Kalimantan Timur: Indung-indung
·
Kalimantan Barat: Cik-Cik Periok
·
Kalimantan Tengah: Tumpi Wayu
·
Maluku: Tanase, Oleh Sioh
·
Papua: Yamko Rambe Yamko
c.
Tarian Daerah
Indonesia
memiliki banyak tarian yang menampilkan gerakan yang indah. Sebagian dikenal
sejak berabad-abad di antara rakyat jelata, yang lainnya berkembang di istana.
Tari yang berakar dari tari adat misalnya tari Pendet dari Bali. Ada juga tari
yang bersumber pada seni bela diri, seperti tari Alan Ambek dari Sumatra Barat.
d.
Alat Musik Daerah
Alat musik
daerah digunakan untuk mengiringi tari-tarian adat dan lagu daerah. Berikut
adalah gambar beberapa alat musik daerah. Gong dari Jawa Tengah, Kolintang dari
Sulawesi Utara, Rebana dari DKI Jakarta, Tifa dari Papua, Ketepang dari
Kalimantan, Bonang dari Jawa Timur.
e.
Rumah Adat
Setiap
daerah di Indonesia memiliki rumah adatnya sendiri. Rumah adat di setiap daerah
memiliki ciri yang khas sesuai Provinsi (Daerah)
f.
Pakaian Adat
Keanekaragamaan bangsa Indonesia termasuk di dalamnya
adalah pakaian adat. Tiap suku bangsa yang ada di Indonesia memiliki pakaian
adat. Pakaian tersebut biasa dipakai pada waktu upacara-upacara adat, misalnya
kematian, perkawinan, kelahiran, dan kegiatan ritual dari masing-masing suku
tersebut.
Faktor
Pembentuk Keberagaman Budaya
Keberagaman
kebudayaan terbentuk bukan dengan sendirinya. Fakor utama pembentuk keberagaman
adalah manusia yang memiliki kebudayaan tersebut. Selain itu masih ada faktor
lain, yaitu :
1.
Lingkungan
Kondisi alam dimana manusia tinggal akan
sangat mempengaruhi corak budaya yang mereka munculkan. Masyarakat petani akan
memunculkan alat alat pertanian seperti cangkul, alaat pembajak tanah dan lain
lain. Begitu pun masyarakat nelayan juga akan memunculkan alat alat untuk
menangkap ikan. Keadaan lingkungan tempat tinggal masyarakat menentukan sistem
mata pencaharian masyarakat tersebut, sehingga memunculkan berbagai mata
pencaharian.
2.
Pertemuan
bangsa bangsa
Perpindahan bangsa bangsa pendukung
kebudayaan Dongson dari Yunan (Cina Selatan) ke Nusantara menyebabkan
masyarakat Nusantara mengenal kebudayaan perunggu, cara melebur dan mencetak
logam. Candi candi di Indonesia seperti Borobudur dan Prambanan tidak terlepas
dari pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha dari India. Begitu pula pertemuan
bangsa bangsa yang disebabkan karena penjajahan dan perdagangan juga akan
sangat mempengaruhi keanekaragaman kebudayaan yang ada di indonesia.
3.
Kepercayaan
yang kuat dan mengakar
Misalnya orang Mesir Kuno memiliki
kepercayaan kuat bahwa roh orang yang meninggal akan tetap abadi selama
jasad/jenazahnya masih utuh. Karena itu jenaza para raja dirawat dan diawetkan,
kemudian ditempatkan pada tempat tempat yang kokoh agar tetap aman. Maka
muncullah teknologi bangun piramida yang sangat hebat dan teknik pengawetan
mayat (Mumi) yang terkenal
4.
Faktor
Ras
Penelitian Antropologi Fisis menyatakan
bahwa perbedaan antar ras (induk bangsa) terletak pada ciri ciri tubuhnya.
Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa selain segi fisiknya, ada perbedaan juga
pada segi jiwa dan rohaninya Perbedaan itu memungkinkan adanya perbedaan
budaya.
Faktor
Penyebab Perubahan Budaya
Kebudayaan
selalu berubah, unsur unsur yang ada didalam siatu kebudayaan akan selalu
beradaptasi dengan keadaan lingkungan fisik, geografis dan lingkungan sosial.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan suatu kebudayaan berubah, yaitu
sebagai berikut :
1.
Faktor
Latar Belakang Historis
Sebagai contoh Indonesia, nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari Yunan, yaitu wilayah Cina bagian selatan. mereka
pindah dan melakukan perjalanan hingga sampai ke pulau pula di Nusantara.
Sebelum sampai di kepulauan nusantara, mereka telah berhenti di berbagai tempat
dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi.
Selama bermukim di tempat tempat
tersebut mereka telah melakukan adaptasi dengan lingkungan lingkungannya,
mereka juga mengembangkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan keterampilan
khusus sebelum melakukan perjalanan kembali. Perbedaan jalur perjalanan, proses
adaptasi di beberapa tempat persinggahan yang berbeda dan perbedaan pengalaman
serta pengetahuan itulah yang menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa dan
budaya yang ada di Indonesia.
2.
Faktor
Manusia
Manusia dianggap sebagai makhluk paling
sempurna karena dikarunia cipta, rasa dan karsa oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan akal manusia mampu menghasilkan karya, hasil karya masyarakat melahirkan
teknologi atau kebudayaan kebendaan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Dengan perasaan manusia mampu membedakan baik buruk, indah jelek.
Karsa merupakan upaya manusia untuk melindungi diri terhadap kekuatan kekuatan lain
yang ada dalam masyarakat.
Kekuatan kekuatan tersembunyi yang ada
dalam masyarakat tidak selamanya baik. Untuk menghadapi kekuatan kekuatan
buruk, manusia terpakasa melindungi diri dengan menciptakan kaidah kaidah yang
pada hakikatnya merupakan petunjuk petunjuk tentang bagaimana manusia harus
bertindak dan berperilaku dalam pergaulan hidup. Dengan ketiganya itu manusia dapat
menciptakan suatu kebudayaan yang bersifat meterial maupun non material.
3.
Faktor
Lingkungan Alam (Kondisi Geografis)
Terjadinya gempa bumi, angin topan,
banjir besar, gunung meletus, kemarau yang berkepanjangan, dan lain lainnya
yang menyebabkan masyarakat yang mendiami suatu daerah terpaksa harus
meninggalkan tempat tinggalnya. Dan saat itulah masyarakt tersebut akan
beradaptasi dengan sendirinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan
cara membentuk atau menciptakan kebudayaan yang baru.
4.
Faktor
perubahan Nilai Nilai dan Sikap
Setiap individu dalam melaksanakan
aktivitas yang selalu berdasarkan serta berpedoan kepada nilai nilai yang ada
dan hidup dalam masyarakat. Di lain pihak nilai nilai ini sangat mempengaruhi
tindakan dan perilaku manusia baik secara perorangan, kelompok maupun terhadap
masyarakat itu sendiri.
Dikatakan demikian karena nilai nilai tersebut adalah sekumpulan perorangan, kelompok atau masyarakat tidak petut terhadap obyek material maupun non material. Dengan yang selalu diinginkan, di cita citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dikatakan demikian karena nilai nilai tersebut adalah sekumpulan perorangan, kelompok atau masyarakat tidak petut terhadap obyek material maupun non material. Dengan yang selalu diinginkan, di cita citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
5.
Pengaruh
Kebudayaan lain
Dengan adanya hubungan antarmanusia dan
antarkelompok manusia di dalam masyarakat akan terjadi kontak dan pertukaran
budaya dari satu individu ke individu lainnya. Keadaan seperti ini mendorong
terjadinya proses perubahan suatu kebudayaan yang ada di dalam suatu
masyarakat. Proses perubahan kebudayaan antara lain asimilasi, akulturasi,
enkulturasi dan inovasi.
6.
Faktor Kemajuan Teknologi
Perkembangan teknologi yang begitu cepat
menimbulkan perkembangan perkembangan pula di lapang sosial. Misalnya pengaruh
penemuan radio mempunyai efek pada lapangan rekreasi, pendidikan, pengangkutan,
agama, pertanian, ekonomi, pemerintah dan sebagainya.
7.
Perubahan
Kependudukan
Perubahan kependudukan bisa terjadi
karena adanya gerak kemasyarakatan. Gerak kemasyarakatan ini dapat dibagi
menjadi dua yaitu gerak ekemasyarakatan yang bersifat vertikal dan horizontal.
Keberagaman
budaya di Indonesia mempunyai berbagai manfaat bagi Indonesia sendiri, antara
lain sebagai berikut:
1.
Dapat memperkaya perbendaharaan istilah
dalam bahasa Indonesia
2.
Potensi keberagaman budaya dapat
dijadikan objek dan tujuan pariwisata
3.
Pemikiran yang timbul dari sumber daya
manusia di masing masing daerah dapat pula dijadikan acuan bagi masyarakat.
4.
Jika difasilitasi dengan baik, maka
keberagaman budaya dapat meingkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
5.
Mendorong integrasi nasional.
Pengaruh Keberagaman Budaya di
Indonesia.
Pengaruh Positif
1. Keanekaragaman
kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.
2. Keanekaragaman
budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional.
3. Tertanamnya
sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
Pengaruh Negatif
1.
Kecurigaan antarsuku.
2.
Adanya pontensi konflik antarsuku dan
hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya.
3.
Banyaknya suku bangsa yang ingin
menerapkan hukum adatnya.
Peran Masyarakat Dalam
Menjaga Keragaman Budaya
Peran
masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain sebagai
berikut:
Ø Meninggalkan
sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan
ekstrimisme(berlebih-lebihan).
Ø Mengembangkan
sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda
dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok
agamanya.
Ø Menegakan
supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua
warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka
anut.
Ø Mengembangkan
rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara
namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan
menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
Ø Menyelesaikan
semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan
ajudikasi.
Ø Mengembangkan
kesadaran sosial.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijak kawan :)