Friday, 8 January 2016

KEANEKARAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti budi atau akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia.

Keberagaman sama pengertiannya dengan keanekaragaman, banyak dan bermacam macam. Sehingga yang dimaksud keanekaragaman kebudayaan adalah bahwa kebudayaan tersebut bermacam macam, bisa ditinjau dari berabgai aspek, misalnya dari aspek peralatan dan perlengkapan hidup manusia, mata pencaharian hidup, sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan dan religi/kepercayaan. Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan.

Keanekaragaman
1.      Religi/Keagamaan
Upacara adat tiap suku bangsa di negara kita berbeda, termasuk upacara perkawinan, kematian, dan kelahiran yang dimilikinya. Di Bali ada upacara pembakaran mayat. Di daerah Toraja, Sulawesi Selatan ada juga upacara bagi orang yang telah meninggal, di arak ke tempat pemakamannya yang terletak di goa-goa di lereng gunung. Di daerah-daerah lain juga terdapat upacara menurut adat istiadat dan corak budaya setempat. Upacara-upacara adat sering menggunakan simbol-simbol adat, tari-tarian, dan bahasa daerah setempat sehingga menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Umpamanya, Suku Tengger di Jawa Timur terbiasa melakukan upacara Kasadha. Upacara tersebut juga disaksikan oleh wisatawan.
2.      Kesenian Daerah
Beberapa kesenian daerah misalnya dalam bentuk pertunjukan rakyat, lagu daerah, tarian daerah, dan alat musik tradisional merupakan bagian dari kesenian daerah yang dapat memperkaya budaya Indonesia.
a.       Pertunjukan Rakyat
Di Indonesia, pertunjukan seringkali dikaitkan dengan pelaksanaan upacara. Seni pertunjukan di Indonesia memiliki ciri khas di setiap daerah dan merupakan sebuah bentuk ungkapan budaya. Ketoprak dari Jawa Tengah, Ludruk dari Jawa Timur,  Topeng Cirebon dari Jawa Barat,  Lenong Betawi dari DKI Jakarta, Makyong dari Kepulauan Riau, Inong Rampak dari Aceh.
b.      Lagu Daerah
Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu-lagu daerah, diantaranya:

·         Aceh (NAD): Bungong Jeumpa, Piso Surit
·         Sumatra Utara: Anju Ahu, Mariam Tomong
·         Sumatra Barat: Ayam Den Lapeh, Kampuang Nan Jauh Di Mato
·         Sumatra Selatan: Dek Sangke
·         Jambi: Injit-injit Semut
·         Bengkulu: Lalan Belek
·         Jawa Barat: Cing Cangkeling, Manuk Dadali
·         DKI Jakarta: Jali-jali, Kicir-kicir
·         Jawa Tengah: Gambang Suling, Gundul Pacul
·         Jawa Timur: Keraban Sape, Tandu Majeng
·         Bali: Mejangeran, Putri Ayu
·         Sulawesi Utara: Esa Mokan, O Ina Ni Keke
·         Sulawesi Selatan: Pakarena
·         Sulawesi Tengah: Tondok Kadindangku
·         Kalimantan Selatan: Paris Berantai
·         Kalimantan Timur: Indung-indung
·         Kalimantan Barat: Cik-Cik Periok
·         Kalimantan Tengah: Tumpi Wayu
·         Maluku:   Tanase, Oleh Sioh
·         Papua: Yamko Rambe Yamko



c.       Tarian Daerah
Indonesia memiliki banyak tarian yang menampilkan gerakan yang indah. Sebagian dikenal sejak berabad-abad di antara rakyat jelata, yang lainnya berkembang di istana. Tari yang berakar dari tari adat misalnya tari Pendet dari Bali. Ada juga tari yang bersumber pada seni bela diri, seperti tari Alan Ambek dari Sumatra Barat.
d.      Alat Musik Daerah
Alat musik daerah digunakan untuk mengiringi tari-tarian adat dan lagu daerah. Berikut adalah gambar beberapa alat musik daerah. Gong dari Jawa Tengah, Kolintang dari Sulawesi Utara, Rebana dari DKI Jakarta,  Tifa dari Papua, Ketepang dari Kalimantan, Bonang dari Jawa Timur.
e.       Rumah Adat
Setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adatnya sendiri. Rumah adat di setiap daerah memiliki ciri yang khas sesuai Provinsi (Daerah)
f.       Pakaian Adat
Keanekaragamaan bangsa Indonesia termasuk di dalamnya adalah pakaian adat. Tiap suku bangsa yang ada di Indonesia memiliki pakaian adat. Pakaian tersebut biasa dipakai pada waktu upacara-upacara adat, misalnya kematian, perkawinan, kelahiran, dan kegiatan ritual dari masing-masing suku tersebut.


Faktor Pembentuk Keberagaman Budaya

Keberagaman kebudayaan terbentuk bukan dengan sendirinya. Fakor utama pembentuk keberagaman adalah manusia yang memiliki kebudayaan tersebut. Selain itu masih ada faktor lain, yaitu :

1.      Lingkungan

Kondisi alam dimana manusia tinggal akan sangat mempengaruhi corak budaya yang mereka munculkan. Masyarakat petani akan memunculkan alat alat pertanian seperti cangkul, alaat pembajak tanah dan lain lain. Begitu pun masyarakat nelayan juga akan memunculkan alat alat untuk menangkap ikan. Keadaan lingkungan tempat tinggal masyarakat menentukan sistem mata pencaharian masyarakat tersebut, sehingga memunculkan berbagai mata pencaharian.

2.      Pertemuan bangsa bangsa

Perpindahan bangsa bangsa pendukung kebudayaan Dongson dari Yunan (Cina Selatan) ke Nusantara menyebabkan masyarakat Nusantara mengenal kebudayaan perunggu, cara melebur dan mencetak logam. Candi candi di Indonesia seperti Borobudur dan Prambanan tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha dari India. Begitu pula pertemuan bangsa bangsa yang disebabkan karena penjajahan dan perdagangan juga akan sangat mempengaruhi keanekaragaman kebudayaan yang ada di indonesia.

3.      Kepercayaan yang kuat dan mengakar

Misalnya orang Mesir Kuno memiliki kepercayaan kuat bahwa roh orang yang meninggal akan tetap abadi selama jasad/jenazahnya masih utuh. Karena itu jenaza para raja dirawat dan diawetkan, kemudian ditempatkan pada tempat tempat yang kokoh agar tetap aman. Maka muncullah teknologi bangun piramida yang sangat hebat dan teknik pengawetan mayat (Mumi) yang terkenal

4.      Faktor Ras

Penelitian Antropologi Fisis menyatakan bahwa perbedaan antar ras (induk bangsa) terletak pada ciri ciri tubuhnya. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa selain segi fisiknya, ada perbedaan juga pada segi jiwa dan rohaninya Perbedaan itu memungkinkan adanya perbedaan budaya.


Faktor Penyebab Perubahan Budaya

Kebudayaan selalu berubah, unsur unsur yang ada didalam siatu kebudayaan akan selalu beradaptasi dengan keadaan lingkungan fisik, geografis dan lingkungan sosial. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan suatu kebudayaan berubah, yaitu sebagai berikut :

1.      Faktor Latar Belakang Historis 

Sebagai contoh Indonesia, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, yaitu wilayah Cina bagian selatan. mereka pindah dan melakukan perjalanan hingga sampai ke pulau pula di Nusantara. Sebelum sampai di kepulauan nusantara, mereka telah berhenti di berbagai tempat dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi.
Selama bermukim di tempat tempat tersebut mereka telah melakukan adaptasi dengan lingkungan lingkungannya, mereka juga mengembangkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan kembali. Perbedaan jalur perjalanan, proses adaptasi di beberapa tempat persinggahan yang berbeda dan perbedaan pengalaman serta pengetahuan itulah yang menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa dan budaya yang ada di Indonesia.

2.      Faktor Manusia

Manusia dianggap sebagai makhluk paling sempurna karena dikarunia cipta, rasa dan karsa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal manusia mampu menghasilkan karya, hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perasaan manusia mampu membedakan baik buruk, indah jelek. Karsa merupakan upaya manusia untuk melindungi diri terhadap kekuatan kekuatan lain yang ada dalam masyarakat.
Kekuatan kekuatan tersembunyi yang ada dalam masyarakat tidak selamanya baik. Untuk menghadapi kekuatan kekuatan buruk, manusia terpakasa melindungi diri dengan menciptakan kaidah kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan hidup. Dengan ketiganya itu manusia dapat menciptakan suatu kebudayaan yang bersifat meterial maupun non material.

3.      Faktor Lingkungan Alam (Kondisi Geografis)

Terjadinya gempa bumi, angin topan, banjir besar, gunung meletus, kemarau yang berkepanjangan, dan lain lainnya yang menyebabkan masyarakat yang mendiami suatu daerah terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Dan saat itulah masyarakt tersebut akan beradaptasi dengan sendirinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara membentuk atau menciptakan kebudayaan yang baru.

4.      Faktor perubahan Nilai Nilai dan Sikap

Setiap individu dalam melaksanakan aktivitas yang selalu berdasarkan serta berpedoan kepada nilai nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat. Di lain pihak nilai nilai ini sangat mempengaruhi tindakan dan perilaku manusia baik secara perorangan, kelompok maupun terhadap masyarakat itu sendiri.
Dikatakan demikian karena nilai nilai tersebut adalah sekumpulan perorangan, kelompok atau masyarakat tidak petut terhadap obyek material maupun non material. Dengan yang selalu diinginkan, di cita citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.

5.      Pengaruh Kebudayaan lain

Dengan adanya hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia di dalam masyarakat akan terjadi kontak dan pertukaran budaya dari satu individu ke individu lainnya. Keadaan seperti ini mendorong terjadinya proses perubahan suatu kebudayaan yang ada di dalam suatu masyarakat. Proses perubahan kebudayaan antara lain asimilasi, akulturasi, enkulturasi dan inovasi.

6.       Faktor Kemajuan Teknologi

Perkembangan teknologi yang begitu cepat menimbulkan perkembangan perkembangan pula di lapang sosial. Misalnya pengaruh penemuan radio mempunyai efek pada lapangan rekreasi, pendidikan, pengangkutan, agama, pertanian, ekonomi, pemerintah dan sebagainya.

7.      Perubahan Kependudukan

Perubahan kependudukan bisa terjadi karena adanya gerak kemasyarakatan. Gerak kemasyarakatan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu gerak ekemasyarakatan yang bersifat vertikal dan horizontal.

Keberagaman budaya di Indonesia mempunyai berbagai manfaat bagi Indonesia sendiri, antara lain sebagai berikut:
1.      Dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia
2.      Potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata
3.      Pemikiran yang timbul dari sumber daya manusia di masing masing daerah dapat pula dijadikan acuan bagi masyarakat.
4.      Jika difasilitasi dengan baik, maka keberagaman budaya dapat meingkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
5.      Mendorong integrasi nasional.
Pengaruh Keberagaman Budaya di Indonesia.
Pengaruh Positif
1.      Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.
2.      Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional.
3.      Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
Pengaruh Negatif
1.      Kecurigaan antarsuku.
2.      Adanya pontensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya.
3.      Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya.

Peran Masyarakat Dalam Menjaga Keragaman Budaya
Peran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain sebagai berikut:
Ø  Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme(berlebih-lebihan).
Ø  Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya.
Ø  Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut.
Ø  Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
Ø  Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan ajudikasi.

Ø  Mengembangkan kesadaran sosial.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bijak kawan :)